contact

foxyform

Selasa, 29 Agustus 2017

Bahaya Bully di Lingkungan Sekolah

DAMPAK BULLYING BAGI SISWA di SEKOLAH 


Memasuki tahun ajaran  baru bagi sebagian siswa mungkin adalah hal yang menyenangkan. Namun bagi sebagian lainnya, khususnya  para siswa baru jenjang SD, SMP hingga SMA, boleh jadi sebuah momok. Terlebih bagi siswa yang di sekolah lama sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan yang disebut bully. 

Bully ini semacam kejahatan yang sudah mengakar dalam kehidupan manusia, terjadi di seluruh dunia baik dilingkungan sekolah, rumah maupun pekerjaan dan sulit sekali diberantas.
Bully didefenisikan sebagai perbuatan tak menyenangkan baik menggunakan kekerasan secara fisik maupun kekerasan verbal hingga kekerasan psikologis pada anak di sekolah. Contoh bully secara fisik antara lain memukul dan melecehkan. Bully verbal bisa berupa mengatai, memaki dan meledek. Sedangkan bully psikologis bisa dengan mengucilkan, tidak ditemani hingga mendiskriminasi.

Di sekolah bully biasanya dilakukan siswa yang lebih senior atau siswa yang punya kekuatan dan kekuasaan di sekolah, berupa kekuatan secara fisik atau oleh anak yang orang tuanya berpengaruh di sekolah.Bagi anak dalam fase ini, bully sungguh merupakan kejahatan yang sangat mengerikan dan dampaknya bisa sangat panjang.

Trauma disebabkan kejahatan bully bisa bertahan bahkan hingga si anak lulus sekolah.Dalam kasus lebih besar, seorang anak korban bully bisa saja bunuh diri karena tekanan dari teman-temannya.

Apa saja dampak dari bully? Sebagai orang tua atau guru kita bisa melihat gejala anak sebagai korban bully, antara lain:


  • Prestasi Belajar Menurun. 


Anak korban bully cenderung terganggu fokusnya karena terus terpikir akan tindakan bully oleh teman-temannya sehingga sering kali ini mengganggu aktivitas belajarnya dan menyebabkan prestasi belajarnya menurun. Selain itu anak juga bisa jadi takut ke sekolah, selalu saja ada alasan agar tidak sekolah.

Jika anak Anda belakangan punya segudang alasan untuk tidak sekolah atau bermalas-malasan sekolah boleh jadi anak anda adalah korban bully. Akan lebih baik jika kita lakukan pendekatan dan bertanya tentang kondisinya.

Gejala lainnya adalah sering gelisah, sulit tidur, gangguan makan, senang menyendiri, mengucilkan diri, sensitif, cepat marah, agresif, bersikap kasar pada orang lain seperti kakak, adik bahkan orang tua, depresi hingga memiliki hasrat untuk bunuh diri. Di Jepang 10% anak korban bully mencoba bunuh diri. (Nunik Suwardi; 2013)

Biasanya korban bully anak-anak yang "berbeda" dari anak-anak lainnya. Berbeda boleh jadi secara fisik misalnya kulit atau rambut, tubuh yang lebih besar atau kecil. Pada dasarnya korban bully adalah anak yang kelihatan lebih menonjol dari yang lainnya, sehingga bukan tidak mungkin anak yang cerdas di sekolahnya pun jadi korban bully. Anak yang menonjol dalam pelajaran di sekolah misalnya, bisa membuat iri anak lain sehingga berisiko untuk di-bully.
  • Peran Penting Guru

Namun jika bully terlewat dari pengawasan sekolah, orang tua mesti melihat kondisi anaknya. Apabila kemungkinan anak di-bully maka sebaiknya lakukan pendekatan dan tanyakan apa yang terjadi padanya. Jika dia mau cerita atau tidak, laporkan pada guru atau wali kelasnya di sekolah. Sekolah punya tanggung jawab untuk menindaklanjuti laporan tersebut.Bully, sungguh bukan kenakalan anak biasa, tapi kejahatan yang harus diberantas.

Di sinilah peran penting guru sangat dibutuhkan dalam upaya mengawasi tindakan bully di lingkungan sekolah. Bully memang hal yang mengerikan sekali namun tidak bisa dihindarkan, bully itu ada dimana-mana dan akan selalu ada orang-orang yang selalu siap mem-bully sehingga pengawasan guru harus lebih ketat. Peringatan bagi siswa atas tindakan bully juga harus ditekankan agar tindakan bully tidak sembarangan dilakukan.

Selain itu,cara mengindari bully bagi siswa disekolah adalah orangtua sebaiknya melihat baik buruknya dulu lingkungan sekolah untuk kelanjutan pendidikan & perkembangan anaknya.PRIDE HOME SCHOOLING meberikan solusinya,more info: www.pridehomeschooling.com


0 komentar:

Posting Komentar