PRIDE HOMESCHOOLING

Jl.Markisa Blok A no. 11 Cinere Depok (021)754-555-8

PRIDE HOMESCHOOLING

Dengan mencari dan Berspekulasi maka kita akan belajar dan mendapatkan hal-hal yang baru

PRIDE HOMESCHOOLING

Jadikan buku adalah sahabat karibmu karena ia akan membimbingmu kearah kebaikan.

PRIDE HOMESCHOOLING

Pengetahuan akan membawa kita kepada kesempatan untuk membuat perbedaan

PRIDE HOMESCHOOLING

Menuliskan impian dan cita2mu secara tertulis terbukti membantu kamu untuk bisa mewujudkannya. So write down your dreams. Now!!!.

contact

foxyform

Rabu, 05 Februari 2020

Cara Orangtua Menghadapi Anak yang Suka Berbohong

Cara Menghadapi Anak yang Suka Berbohong

Agar tidak terlambat menangani kebiasaan buruk ini, berikut adalah langkah cerdas membongkar kebohongan anak. Mama bisa ikuti tips berikut agar si Kecil mau mengakui kebohongannya tanpa merasa tertekan.
                          Image result for Cara Menghadapi Anak yang Suka Berbohong

1. Hindari interogasi berlebihan

Meski Mama sudah tahu bahwa si Kecil berbohong, hindari menginterogasi berlebihan. Jangan memaksanya langsung mengakui saat itu juga. Akan lebih baik lagi jika Mama menyiapkan bukti, sebelum memaksa si Kecil mengaku.
Ia akan malu ketika melihat barang bukti dan mengaku dengan sendirinya. Interogasi yang berlebihan justru membuatnya tertekan dan takut. Bukannya jera, ia malah tergerak untuk melakukan kebohongan berikutnya.

2. Tanyakan secara berulang

Ketika Mama melakukan interogasi, hindari menggunakan kalimat dan nada bicara kasar. Tanyakan tentang kebohongannya secara bertahap dan berulang.
Dari situ bisa diamati bagaimana ia menjawab pertanyaan Mama. Orang yang berbohong cenderung memberi jawaban panjang dan berbelit, atau berbeda dengan sebelumnya.

3. Amati ekspresi wajahnya saat menjelaskan

Ekspresi wajah seseorang, khususnya mata, paling tidak bisa berbohong saat menyembunyikan sesuatu. Mama bisa jadikan ini senjata ampuh. Ketika melakukan interogasi, amati bagaimana wajahnya saat menanggapi. Apakah ia lebih banyak menunduk atau buang muka, lalu matanya membalas tatapan mata Mama atau tidak.
Seseorang yang tengah berbohong cenderung menghindari adu tatap dengan lawan bicara. Ia lebih memilih menunduk atau buang muka, agar ekspresi asli wajahnya tidak nampak. Kalau si Kecil sudah menunjukkan ekspresi seperti ini, pancing lebih dalam dengan “Sayang, kok lagi diajak ngomong kok gak berani liat mata Mama sih?”

4. Pancing sengan cerita

Ini bisa menjadi cara ampuh untuk membuat si Kecil mengaku. Anak-anak selain suka berbohong juga masih mudah dibohongi. Ungkap kebohongannya dengan cerita bohong yang terasa meyakinkan.

Buat cerita begini: “Kemarin anak teman Mama ada yang bohong. Dia ngaku dapat nilai 10 padahal aslinya 5. Tapi pas ketahuan, Mamanya gak marah. Karena mamanya sayang sama dia. Jadi dia janji deh, gak akan bohong lagi. Soalnya kalau bohong terus bikin Mamanya sedih.”
Padalah, Mama tidak memiliki teman yang baru saja dibohongi anaknya. Tapi cerita itu bisa membuat si Kecil merasa bersalah dengan sendirinya, dan tidak takut untuk mengaku. Lain halnya kalau Mama memilih jalan memarahinya atau menegur secara tegas. Perlakuan ini bisa saja membuat anak kembali melakukan kebohongan lain.

5. Kenali kemungkinan penyebabnya

Setelah melakukan pendekatan personal, Mama tetap harus mencari tahu penyebab kebohongan si Kecil. Sekalipun ia sudah mengakui dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Dengan Mama mengetahui sebabnya, bisa diantisipasi agar kebohongan tersebut tidak terulang.
Bisa jadi penyebab kebohongannya adalah pola asuh Mama yang sering membuatnya takut atau merasa banyak dituntut. Kemungkinan lainnya, ia sedang bermasalah dengan temannya di sekolah atau meniru kebiasaan buruk orang lain.

6. Hindari melanggar janji

Anak tidak akan melakukan kebohongan jika orangtua mengajarkan kejujuran. Jadi, sangat penting mengajarkan anak untuk bersikap jujur dengan memberikannya panutan bahwa orangtuanya tidak pernah melanggar janji.

Misalnya, saat mendekati ulangan Mama atau Papa menjanjikan akan membelikannya hadiah jika anak mendapat nilai terbaik, namun saat anak menyanggupi syarat tersebut orangtua tidak memberikan hadiah yang dijanjikan.

Ini akan membuat anak kecewa dan menganggap kalau kebohongan adalah hal yang wajar dilakukan karena orangtuanya sering melanggar perjanjian yang disepakati.
Nah Ma, itu dia cara menghadapi anak yang sedang berbohong. Kebiasaan berbohong biasanya ditiru dari orang terdekatnya. Jadi pastikan untuk menjauhkan kebiasaan berbohong mulai dari keluarga agar si Kecil tumbuh menjadi anak yang jujur dan nggak suka berbohong.



Sumber referensi : popmama.com