PRIDE HOMESCHOOLING

Jl.Markisa Blok A no. 11 Cinere Depok (021)754-555-8

PRIDE HOMESCHOOLING

Dengan mencari dan Berspekulasi maka kita akan belajar dan mendapatkan hal-hal yang baru

PRIDE HOMESCHOOLING

Jadikan buku adalah sahabat karibmu karena ia akan membimbingmu kearah kebaikan.

PRIDE HOMESCHOOLING

Pengetahuan akan membawa kita kepada kesempatan untuk membuat perbedaan

PRIDE HOMESCHOOLING

Menuliskan impian dan cita2mu secara tertulis terbukti membantu kamu untuk bisa mewujudkannya. So write down your dreams. Now!!!.

contact

foxyform

Jumat, 20 Juli 2018

Mengapa anak sulit konsentrasi? Kenali 3 macam gaya belajar pada anak

Sulit Konsentrasi dan Gaya Belajar 
Dari cara memasukkan informasi ke dalam otak, melalui lima indera, kita mengenal ada lima gaya belajar: visual (penglihatan), auditori (pendengaran), tactile/kinestetik (perabaan/gerakan), olfaktori (penciuman), dan gustatori (pengecapan). Sebenarnya masih ada satu lagi cara memasukkan informasi ke otak yaitu melalui pikiran atau imajinasi. Namun ini jarang atau hampir tidak pernah dibahas di literatur yang pernah saya baca atau pelajari. 
Dalam konteks belajar bahan ajar, yang paling sering digunakan hanya tiga cara yaitu visual (27%), auditori (34%), dan tactile/kinestetik (39%). Apa saja yang perlu diketahui orangtua dan guru mengenai gaya belajar ini? 
Biasanya kita punya dua gaya belajar dominan. Misalnya, visual dan auditori, atau visual dan tactile/kinestetik, atau auditori dan tactile/kinestetik. Namun, ada juga yang dominan hanya di satu gaya belajar. 
Anak visual belajar dengan cara melihat, membaca, baik itu buku, brosur, internet, poster, mindmap, atau apa saja yang dapat dilihat atau dibaca. Anak ini dapat duduk diam memerhatikan guru atau orangtua, dan cenderung suka mencoret-coret. 
Anak auditori belajar dengan pendengaran, lebih suka dengar cerita daripada membaca sendiri. Anak tipe ini yang biasanya suka belajar sambil ditemani ibunya. Ibu membacakan materi pelajaran, anak duduk santai atau berbaring, dan ia belajar dengan mendengar. Dan saat dites, ia bisa. Anak auditori biasanya butuh kondisi tenang untuk dapat belajar. Bila belajar sendiri, ia akan membaca dengan mengeluarkan suara agar dapat mendengar apa yang ia pelajari. 
Anak tactile/kinestetik belajar melalui gerakan, sentuhan, berjalan, dan mengalami. Anak ini yang biasanya dicap sebagai anak hiperaktif karena tidak bisa duduk diam dalam waktu lama. Cara belajar efektif untuk anak ini melibatkan gerakan seperti manipulasi objek, membuat model, menggunting, menggarisbawahi, membuat mindmapping, atau apa saja yang mengandung gerak. Bila mereka tidak mendapat kesempatan bergerak dan dipaksa duduk diam, pikirannya yang akan bergerak ke sana ke mari. Dan ini yang disebut dengan tidak bisa konsentrasi. 
Dari tiga jenis gaya belajar, dapat disimpulkan bahwa yang paling berpontensi menjadi anak “bermasalah” di sekolah adalah anak kinestetik karena sulit duduk diam. Guru mengajar dengan cara visual dan auditori. Ini tidak dapat mengakomodasi kebutuhan gerak anak kinestetik. Bila anak banyak bergerak, guru biasanya akan menegur atau memarahi si anak dan akhirnya beri label “hiperaktif”, “sulit konsentrasi”, “ADD” atau “ADHD”. Semakin anak diminta diam memerhatikan pelajaran, semakin ia merasa gelisah. Konsentrasinya digunakan untuk mengendalikan tubuhnya supaya tidak bergerak, agar tidak dimarahi guru, dan bukan untuk memerhatikan pelajaran. 
Solusinya? Beri anak kesempatan untuk bergerak saat belajar atau memasukkan informasi ke dalam otaknya. Jangan paksa anak duduk diam, tidak boleh bergerak, apalagi dalam waktu lama. Dalam belajar, libatkan anak dalam aktivitas banyak gerak.  

Selasa, 17 Juli 2018

Yuk! Kenali beragam manfaat dari bermain Tenis Meja

Manfaat bermain tenis meja jika dilihat dari 3 golongan 


Tenis meja merupakan olahraga yang melatih banyak hal dalam diri kita tanpa kita sadari. Bisa dilihat kalangan pemain tenis meja pada umumnya merupakan orang-orang yang lincah jika kita perhatikan. Karena mereka sudah terbiasa bergerak secara spontan atau refleks.

Berikut adalah manfaat tenis meja berdasarkan 3 golongan!

1.INDIVIDUAL


REFLEKS

Tanpa kita sadari jika kita sering bermain tenis meja makan tubuh kita secara spontan akan bergerak mengejar bola. Seperti yang kita ketahui tempo permainan tenis meja merupakan salah satu yang cukup cepat sehingga kita terbiasa dengan sesuatu yang tiba-tiba. 


KEJELIAN

Seperti yang disebutkan tadi bahwa tenis meja merupakan olahraga yang memiliki tempo permainan yang cepat sehingga para pemainnya dituntut untuk memiliki kejelian yang tinggi. Hal ini di karenakan selain kecepatan tempo permainan atau kecepatan bola ukuran bola yang tidak terlalu besar juga membuat kita harus berfokus kepada bola secara terus-menerus.


MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR DAN KERJA OTAK

Kerja otak kita ketika bermain tenis meja biasanya bekerja lebih cepat karena saat bermain kita harus degan cepat mengambil keputusan dan berpikir strategi apa yang akan kita lakukan misalnya setelah servis apa yang akan kita lakukan, kemana arah yang kita incar, servis pendek atau panjang , dan masih banyak lainnya.

Tanpa kita sadari kita menjadi seseorang pemikir yang cukup serius karena jika terus-menerus kita bermain tenis meja maka keahlian kita dalam berpikir serta mengambil keputusan akan berkembang.





MENCEGAH ALZHEIMER

Alzheimer merupakan penyakit yang dimana kondisi penderitanya akan menderita penurunan daya ingat, kemampuan berpikir, dan berbicara sehingga perilakunya juga dapat berubah perlahan-lahan
hal tersebut diungkapkan oleh seorang dokter bernama Dr. Mehmet OZ di sebuah talk show TV di NEW YORK. Beliau berkata “Pingpong juga dapat meningkatkan fungsi kognitif dan fungsi motoric selain itu olahraga ini cukup menyenangkan”.

Dengan kata lain tenis meja dapat memperlambat kepikunan seseorang sehingga walaupun usia 50 ke atas kita masih bisa mengingat banyak hal. Maka dari itu tenis meja dianjurkan bagi orang tua sehingga daya berpikir mereka tetap terjaga.



MEMPERLANCAR PEREDARAN DARAH

Seperti yang kita ketahui, bahwa tenis meja merupakan olahraga dengan gerak tubuh yang cukup banyak atau lincah. Maka dari itu aliran darah kita akan semakin lancer karena tubuh kita bergerak secara terus-menerus.


MENGHINDARI STROKE

Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa tenis meja memperlancar peredaran darah, maka tanpa kita sadari olahraga ini membantu kita memperkecil resiko terkena penyakit stroke. Tentu saja ini merupakan hal yang sangat berguna karena sudah banyak orang tua yang terkena storke dikarenakan jarang bergerak.

Tenis meja sangat cocok untuk kalangan orang tua karena mereka tetap bisa bergerak banyak dan tidak terlalu kelelahan tidak seperti olahraga lain pada umumnya yang harus berlari, mengayun dengan kuat, dan meloncat. Untuk kalangan orang tua kita cukup menggunakan sedikit gerakan dan jika sudah terbiasa maka bisa kita perbanyak gerakkannya.


MEMBUANG ZAT-ZAT BURUK
Tentu saja tenis meja juga sama seperti olahraga lainnya yang membuat kita berkeringat. Sehingga kita dapat membuang zat-zat yang tidak kita inginkan melalui keringat kita setelah bermain.


LINCAH
Sebelumnya sudah dikatakan bahwa tenis meja membuat kita memiliki refleks yang baik dan memperlancar peredaran darah, sehingga tubuh kita jadi lebih mudah bergerak dan tidak terasa kaku. Banyak dari kita malas bergerak dan berujung pada badan pegal-pegal, nyeri, dan banyak lagi.

Bermain tenis meja tentu saja tubuh kita jadi lebih fleksibel atau lebih lentur sehingga memperkecil kemungkinan kita terkena penyakit-penyakit kecil lainnya. Dan memperkecil kemungkinan kita cidera ataupun keseleo karena hampir semua bagian tubuh kita bergerak dan telah terbiasa.


3.MENTAL


BAHAGIA

Tentu saja setelah bermain tenis meja kita merasakan namanya kebahagiaan atau kesenangan yang terkadang secara spontan kita rasakan. Biasanya dikarenakan guyonan dari teman-teman kita saat bermain atau kejadian yang tidak kita sangka seperti saat bola tinggi kita akan melakukan smash tapi ternyata kita memukul tidak mengenai bola lalu ditertawakan. Ini merupakan gambaran kecilnya.

Tentu saja kita merasa bahagia karena kita bisa mendapatkan banyak hal misalnya teman-teman baru, rasa kebersamaan dengan teman, dan suasana canda tawa bersama teman-teman.


RILEKS

Setelah bermain tenis meja tanpa kita sadari bahwa pikiran kita menjadi lebhi rileks. Walaupun olahraga ini memaksa kerja otak kita bekerja lebih keras tetapi setelah selesai bermain biasanya kita lebih tenang karena kita merasa senang karena banyak hal-hal positif yang kita dapatkan.


KOMPETITIF DAN PERCAYA DIRI

Tentu saja saat kita berolahraga tidak luput dari kata kempetisi atau persaingan, kita pastinya tidak ingin kalah dari orang lain karena kita ingin menunjukkan bahwa kita mampu atau memiliki kemampuan didalam diri kita.

Maka kita pasti akan bersaing terus-menerus agar kita tidak kalah dari teman atau saingan kita. Terutama bagi para atlet-atlet karena hal ini memacu adrenalin dan melatih mental mereka. Sebelum bermain pastinya mereka berusaha untuk meyakinkan dirinya sendiri walaupun level lawannya lebih tinggi pasti mereka akan menyemangati dirinya sendiri ini lah yang disebut melatih percaya diri.

Dan bagi banyak orang yang suka bersaing pasti mereka telah memikirkan target mereka sebelumnya sehingga ini memacu diri mereka sendiri untuk bekerja lebih keras dan jika pesaing-pesaingnya melihat mereka pun akan berusaha bekerja lebih keras lagi.

Masih banyak lagi manfaat-manfaat tenis meja bagi kehidupan kita, jika anda seseorang yang pernah atau mendalami tenis meja maka anda akan menyadarinya sendiri.

Semoga hal-hal yang saya sampaikan memacu semangat kita dalam menggeluti dunia tenis meja.

Rabu, 11 Juli 2018

Pentingnya Menjaga Kebugaran

4 Alasan penting untuk menjaga kebugaran


1. Kesehatan mental

Suasana hati dan fungsi kognitif memainkan peran penting dalam kualitas hidup, produktivitas dan interpersonal seseorang. Menurut American Journal of Psychiatry, diet tinggi lemak jenuh, karbohidrat olahan dan alkohol dikaitkan dengan tingkat lebih tinggi dari depresi dan kecemasan pada wanita dibandingkan diet kaya buah-buahan, sayuran dan biji-bijian. Sementara penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa diet seimbang yang mencakup kombinasi dari karbohidrat kompleks, protein tanpa lemak dan lemak sehat dapat menjadi cara yang efektif untuk melindungi kesehatan mental.

2. Energi dan Stamina

Kesehatan bukan sebatas tidak terjangkit penyakit. Tubuh yang sehat memberi Anda banyak energi, kekuatan dan umur yang panjang. Menurut Science Daily, latihan fisik intensitas rendah dapat menurunkan rasa lelah hingga 65 persen sementara meningkatkan tingkat energi hingga 20 persen. Orang dewasa disarankan melakukan olahraga intensitas sedang selama 30 menit-latihan aerobik setiap hari untuk menjaga kebugaran. Kegiatan fisik lain yang dapat Anda lakukan adalah dengan mengerjakan hal-hal kecil seperti naik-turun tangga atau mengepel.

3. Pencegahan penyakit

Penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes tipe II dan kanker sedang menjadi endemik di masyarakat saat ini. Sedangkan faktor risiko seperti riwayat keluarga, gaya hidup seperti diet, olahraga, dan menghindari kebiasaan yang merugikan, dapat mencegah tubuh terkena penyakit. Mayo Clinic menyatakan bahwa diet rendah lemak jenuh, berolahraga selama 30 menit setiap hari dan menghindari penggunaan tembakau bisa mengurangi risiko penyakit jantung. Makan makanan bergizi dan berolahraga secara teratur juga dapat membantu mencegah perkembangan kanker pada orang dengan risiko genetik, menurut American Cancer Society.

4. Kecantikan dan penampilan

Kebiasaan hidup sehat sangat penting untuk menjaga penampilan tetap muda dan menarik. Misalnya saja, konsumsi vitamin A dapat menjaga kesehatan kulit,rambut dan kuku, sementara antioksidan dalam vitamin C dan selenium membantu mencegah kerusakan akibat radikal bebas yang memicu proses penuaan. Pilihan gaya hidup sehat seperti diet seimbang dan berolahraga secara teratur juga membantu mencegah obesitas. Menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan, merokok dan kebiasaan yang berpotensi berbahaya lainnya juga mempromosikan penampilan tubuh yang terlihat muda. Ingat, paparan sinar matahari dapat mempercepat penuaan kulit Anda. Jadi, jangan lupa memakai tabir surya jika berada lama di luar ruangan.

Inilah empat alasan mengapa Anda harus hidup lebih sehat. Semua manfaat itu akan Anda dapatkan jika menjalaninya dengan benar.

Senin, 09 Juli 2018

SEKILAS TENTANG DISLEKSIA


MENGENAL GEJALA DISLEKSIA PADA ANAK

Disleksia adalah suatu gangguan proses belajar, di mana seseorang mengalami kesulitan membaca, menulis, atau mengeja. Penderita disleksia akan mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi bagaimana kata-kata yang diucapkan harus diubah menjadi bentuk huruf dan kalimat, dan sebaliknya.
Disleksia umum dijumpai pada usia anak-anak, dan dapat menyerang anak dengan pengelihatan dan tingkat kecerdasan yang normal. Dengan kata lain, disleksia tidak memengaruhi dan dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan seseorang.
Hingga saat ini, penyebab disleksia masih belum diketahui secara pasti. Namun beberapa pakar menduga bahwa faktor gen dan keturunan berperan besar di balik terjadinya gangguan belajar ini, di mana gen-gen yang diturunkan tersebut akan berpengaruh terhadap bagian otak yang berfungsi untuk pengaturan bahasa.
Disleksia merupakan kondisi yang akan diderita seumur hidup dan masih belum ditemukan penyembuhannya hingga sekarang. Namun, sebagian besar anak-anak dengan disleksia mampu belajar dan lulus dengan baik di sekolah dengan bantuan program belajar khusus. Selain itu, dukungan moral dan emosional juga memainkan peran penting dalam menentukan keberhasilan belajar anak-anak dengan disleksia.

Gejala-gejala Disleksia

Gejala disleksia sangat bervariasi dan umumnya tidak sama pada tiap penderita. Karena itu, gangguan ini biasanya sulit dikenali. Terutama sebelum sang anak memasuki usia sekolah.
Ada sejumlah gen keturunan yang dianggap dapat memengaruhi perkembangan otak yang mengendalikan fonologi, yaitu kemampuan dan ketelitian dalam memahami suara atau bahasa lisan. Misalnya, membedakan kata “paku” dengan kata “palu”.

Pada balita, disleksia dapat dikenali melalui sejumlah gejala yang berupa:
  • Perkembangan bicara yang lebih lamban dibandingkan anak-anak seusianya.
  • Membutuhkan waktu lama untuk belajar kata baru, misalnya keliru menyebut kata “ibu” menjadi kata “ubi”.
  • Kesulitan menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan diri, misalnya kesulitan untuk memilih kata yang tepat atau kesulitan menyusun kata dengan benar.
  • Kurang memahami kata-kata yang memiliki rima, contohnya “putri menari sendiri”.
Gejala-gejala disleksia biasa akan lebih jelas ketika anak mulai belajar membaca dan menulis di sekolah. Anak Anda akan mengalami beberapa kesulitan yang meliputi:
  • Kesulitan memroses dan memahami apa yang didengarnya.
  • Lamban dalam mempelajari nama dan bunyi abjad.
  • Sering salah atau terlalu pelan saat membaca.
  • Lamban saat menulis dan tulisan yang tidak rapi.
  • Kesulitan mengingat urutan, misalnya urutan abjad atau nama hari.
  • Cenderung tidak bisa menemukan persamaan atau perbedaan pada a
  • Kesulitan mengeja, misalnya huruf “d” sering tertukar dengan huruf “b”, atau angka “6” dengan angka “9”
  • Lamban dalam menulis, misalnya saat didikte atau menyalin tulisan.
  • Kesulitan mengucapkan kata yang baru dikenal.
  • Memiliki kepekaan fonologi yang rendah. Contohnya, mereka akan kesulitan menjawab pertanyaan “bagaimana bunyinya apabila huruf ‘b’ pada ‘buku’ diganti dengan ‘s’?”
Karena sulit dikenali, disleksia terkadang ada yang baru disadari setelah penderita beranjak remaja bahkan dewasa. Beberapa di antaranya adalah:
  • Kesulitan membaca dan mengeja.
  • Kesulitan menyalin catatan serta membuat karya tulis, misalnya makalah atau laporan.
  • Bermasalah dalam mengekspresikan sesuatu melalui tulisan atau meringkas suatu cerita.
  • Sering tidak memahami lelucon atau makna bahasa kiasan, contohnya istilah “otak encer” yang berarti pintar.
  • Kesulitan dalam mengatur waktu, misalnya tenggat waktu dalam tugas.
  • Kesulitan mengingat hal-hal yang berurutan, misalnya nomor telepon.
  • Cenderung menghindari kegiatan membaca dan menulis.
  • Kesulitan berhitung.
Jika Anda mencemaskan perkembangan kemampuan membaca dan menulis anak Anda yang terasa lambat, hubungilah dokter. Pemeriksaan juga berguna untuk memastikan apakah ada gangguan medis lainnya atau tidak, contohnya gangguan penglihatan atau pendengaran.

Proses Diagnosis Disleksia

Sebelum ke dokter atau spesialis, Anda sebaiknya mencari tahu tentang kelebihan serta kekurangan dalam kemampuan anak lebih dulu. Proses ini dapat dilakukan melalui permainan, misalnya puzzle gambar. Jika memungkinkan, Anda juga dapat meminta bantuan dari guru sekolah, misalnya untuk memberikan program remedial.
Disleksia cenderung sulit untuk dideteksi karena gejalanya yang beragam. Dokter mungkin akan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti:
  • Riwayat, perkembangan, pendidikan, dan kesehatan anak. Dokter mungkin juga akan menanyakan apakah ada riwayat anggota keluarga lain dengan gangguan kemampuan belajar.
  • Keadaan di rumah. Pertanyaan yang bisa diajukan antara lain deskripsi mengenai kondisi keluarga, misalnya siapa saja yang tinggal di rumah serta apakah ada masalah dalam keluarga.
  • Pengisian kuesioner oleh anggota keluarga serta guru sekolah.
  • Tes untuk memeriksa kemampuan memahami informasi, membaca, memori, dan bahasa anak.
  •  Pemeriksaan penglihatan, pendengaran, dan neurologi untuk menyingkirkan kemungkinan adanya penyakit atau gangguan lain yang menyebabkan gejala-gejala yang dialami.
  • Tes psikologi untuk memahami kondisi kejiwaan anak dan menyingkirkan kemungkinan adanya gangguan interaksi, kecemasan, atau depresi yang dapat memengaruhi kemampuannya.