PRIDE HOMESCHOOLING

Jl.Markisa Blok A no. 11 Cinere Depok (021)754-555-8

PRIDE HOMESCHOOLING

Dengan mencari dan Berspekulasi maka kita akan belajar dan mendapatkan hal-hal yang baru

PRIDE HOMESCHOOLING

Jadikan buku adalah sahabat karibmu karena ia akan membimbingmu kearah kebaikan.

PRIDE HOMESCHOOLING

Pengetahuan akan membawa kita kepada kesempatan untuk membuat perbedaan

PRIDE HOMESCHOOLING

Menuliskan impian dan cita2mu secara tertulis terbukti membantu kamu untuk bisa mewujudkannya. So write down your dreams. Now!!!.

contact

foxyform

Rabu, 27 Maret 2019

MAANFAAT PENTING CAMPING BAGI ANAK

Inilah 7 Manfaat Camping bagi Anak


Camping merupakan salah satu kegiatan seru dan bermanfaat yang bisa dilakukan bersama keluarga,teman di ruang terbuka. Pada kali ini, pembahasan akan difokuskan pada manfaat camping bagi anak. Manfaat camping bagi anak ini cukup penting untuk diketahui oleh para orang tua.

Manfaat camping bagi anak
Lakukanlah camping bersama anak Anda dan dapatkanlah manfaat camping yang berdampak positif bagi anak. Manfaat camping bagi anak bisa berguna baginya suatu hari nanti. Simaklah beberapa manfaat camping bagi anak di bawah ini:

1. Mempererat ikatan hubungan keluarga
Camping di ruang terbuka termasuk cara yang efektif untuk mempererat ikatan hubungan di antara anggota keluarga. Berkemah menjadi sarana untuk melakukan beberapa hal bersama seluruh anggota keluarga. Anak-anak akan bekerja sama dengan orang tuanya.
Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan pada saat camping. Kegiatan-kegiatan tersebut akan mengokohkan hubungan keluarga dan menjadi semakin erat. Anak-anak akan semakin dekat dengan orang tuanya begitupun dengan Anda.

2. Bersahabat dengan alam
Manfaat camping bagi anak yang pasti adalah anak-anak menjadi bersahabat dengan alam. Hal ini tidak bisa dipungkiri karena kegiatan camping biasanya dilakukan di alam bebas seperti di tengah hutan yang memiliki lingkungan alam yang masih asri.
Pada masa kini, anak-anak telah larut dengan suasana modern yang dipenuhi dengan segala aneka gadget dan hal-hal bersifat digital. Oleh karena itu, anak-anak dan juga orang dewasa sangat membutuhkan untuk dekat kembali dengan alam.

3. Meningkatkan kemandirian dan kepercayaan diri
Percayakah Anda bahwa kegiatan camping dapat meningkatkan kemandirian dan kepercayaan diri pada anak? Beberapa kegiatan yang biasa dilakukan pada saat berkemah seperti memasang tenda, menyalakan api unggun, memasak makanan, dan lainnya merupakan kegiatan yang bisa meningkatkan kemandirian dan kepercayaan diri anak.
Anak akan dilatih untuk melakukan hal-hal tersebut secara mandiri. Kemandirian akan membuahkan kepercayaan diri. Kegiatan-kegiatan yang biasa ada saat camping bisa juga dibilang sebagai kesempatan anak untuk belajar mandiri dan menjadi percaya diri.

4. Lebih mengenal diri sendiri
Manfaat camping bagi anak bisa menjadikan anak-anak lebih mengenal diri mereka sendiri. Berbagai kegiatan berkemah yang biasa dilakukan seperti memasang tenda, membuat api, mengumpulkan kayu bakar, menyebrangi sungai, mendaki bukit, dan lainnya.
Kegiatan-kegiatan tersebut akan memberi tahu anak-anak tentang diri mereka sendiri. Apabila pada kegiatan sehari-hari, mereka tidak pernah membuat api unggun dan pada saat camping anak baru menyadari bahwa ia bisa membuatnya.

5. Sebagai sebuah petualangan dan tantangan
Hidup adalah sebuah petualangan dan tantangan. Banyak orang setuju dengan pendapat tersebut. Dunia nyata yang akan dihadapi oleh anak-anak pada saat dewasa kelak dipenuhi oleh tantangan dan petualangan.
Kegiatan camping akan melatih anak-anak terlebih dahulu untuk menyukai petualangan dan menjawab tantangan. Orang tua bisa menantang anaknya untuk melakukan sebuah tantangan yang tentunya harus tetap dipastikan keamanannya.
Selain itu, Anda bisa melakukan sebuah petualangan seru seperti Petualangan Mencari Harta Karun yang telah Anda rancang sendiri sebelumnya. Manfaat camping bagi anak yang satu ini juga bisa menjadi sebuah solusi untuk anak penakut.

6. Sarana pendidikan berbasis alam
Mungkin Anda pernah mendengar tentang sekolah alam yang memiliki sarana pendidikan berbasis alam. Tenang, Anda tetap akan bisa mendapatkan hal seperti itu tanpa perlu memasukkan anak Anda ke sekolah alam bila Anda memiliki keputusan yang berbeda.
Anda bisa mengajak anak berkemah dan melakukan beberapa kegiatan yang bersifat mendidik. Anak-anak bisa diajarkan untuk mengenal jenis-jenis spesis yang ada di tempat melakukan camping. Apabila sebelumnya mereka hanya mengenal spesis-spesis tersebut melalui buku saja maka sekarang mereka bisa melihat dan mengamatinya secara langsung.

7. Membuat tubuh anak lebih aktif
Manfaat camping bagi anak juga bisa membuat tubuh anak menjadi lebih aktif dan enerjik. Kegiatan camping memerlukan aktivitas fisik yang lebih aktif dari biasanya. Anak-anak bisa melakukan panjat pohon, berenang di sungai, menggali lubang, bersepeda mengelilingi hutan, berenang, dan lainnya.
Aktivitas fisik tersebut akan membuat anak menjadi lebih bugar dan sehat. Kemungkinan besar, ia menjadi suka dan ingin melakukannya lagi. Hal ini sangatlah baik bagi kesehatan dan kebugaran anak-anak.

Sumber ref.: doktersehat.com

Kamis, 21 Maret 2019

3 Manfaat Pentingnya Mengikuti Try Out

Manfaat Try Out Bagi Siswa



Menjelang UN, siswa dibuat sibuk dalam mempersiapkan tes uji coba dalam bentuk Try out. Apa saja manfaat dari penyelenggaran Try out bagi siswa? Berikut ini ulasannya:
  1. Melatih dan Mengasah Ketrampilan Siswa
Kegiatan Try out UN akan membuat siswa mudah menyesuaikan diri dengan beragam soal ujian dari mata pelajaran yang akan diujikan dalam UN. Proses adaptasi dengan beragam bentuk soal akan semakin melatih dan mengasah kemampuan siswa dalam menjawab soal dengan tepat. Selain itu siswa yang rajin mengikuti kegiatan Try out akan semakin mengenal berbagai bentuk soal yang akan diujikan dalam UN. Siswapun tidak akan terlalu kaget saat menghadapi soal UN karena terbiasa mengerjakan beragam bentuk soal melalui kegiatan Try out.Inilah 3 Manfaat Try Out Bagi Siswa :
  1. Mengukur Kemampuan Siswa
Hasil kegiatan Try out dapat digunakan sebagai tolak ukur kemampuan siswa. Dengan kegiatan Try out siswa akan memahami sejauh mana kemampuannya untuk menjawab setiap soal yang diujikan. Apabila hasil Try out kurang memuaskan siswa masih memiliki kesempatan untuk belajar lebih sungguh-sungguh dengan mengikuti Try out berikutnya. Nilai yang diperoleh berdasarkan kegiatan-kegiatan Try out tersebut akan menunjukkan bagaimana kemampuan dan kesiapan siswa dalam menghadapi ujian nasional.
  1. Membuat Siswa Semakin Giat Belajar
Kegiatan Try out merupakan ajang untuk mendorong siswa semakin giat belajar. Oleh karena terdorong untuk semakin giat belajar, aktivitas siswa selain kegiatan belajar akan semakin berkurang. Siswa akan menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk belajar. Sepulang sekolah siswa akan mengurangi kegiatan bermain dan keluyuran sampai malam hari. Hal tersebut merupakan dampak positif dari penyelenggaraan Try out bagi siswa.

Nah, demikianlah ulasan mengenai manfaat Try out bagi siswa. Melalui kegiatan Try out siswa didorong untuk terus belajar. Tujuannya ialah siswa dapat lulus UN dengan nilai yang memuaskan. Jika siswa mampu meraih hasil yang memuaskan tentunya siswa dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Kamis, 14 Maret 2019

Tips agar anak selalu semangat dan betah berada di sekolah.

Lakukan 5 Cara Ini agar Anak Betah di Sekolah


                             
Membuat anak untuk menyukai kegiatan belajar mengajar di sekolah memang bukan hal yang mudah. Banyak orangtua yang kebingungan ketika Si Kecil mulai memasuki usia belajar untuk mengajak anak ke sekolah. Tidak hanya itu, bayangan anak mengenai sekolah terkadang membuatnya semakin malas untuk berangkat ke sekolah. Khususnya, jika anak masih dalam tingkat playgroup atau taman bermain.
Namun ibu tidak perlu khawatir, berikut adalah beberapa cara yang bisa ibu lakukan agar anak selalu semangat untuk berangkat ke sekolah dan betah berada di sekolah.

1. Temani di Awal Tahun Sekolah

Tidak ada salahnya ibu menemani anak di sekolah pada awal tahun ajaran baru Apalagi jika ini adalah pengalaman pertama anak bersekolah. Berikan anak pengertian bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan. Beri pandangan pada anak bahwa di sekolah nanti, dia akan memiliki banyak teman baru dan akan banyak bernyanyi dengan guru.
Dampingi anak saat anak akan berkenalan dengan beberapa teman barunya. Saat kegiatan mengajar dimulai, ibu bisa pamit pada Si Kecil dan membiarkan Si Kecil menghabiskan waktu sekolahnya dengan teman-teman barunya. Percayakan aktivitas Si Kecil pada seluruh pengajar di sekolah. Jangan lupa juga untuk menyambut Si Kecil saat pulang sekolah.

2. Cari Sekolah yang Cukup Nyaman untuk Si Kecil

Mencari sekolah yang cukup nyaman bagi Si Kecil juga merupakan salah satu hal yang bisa ibu lakukan agar anak betah di sekolah. Carilah sekolah yang memiliki gedung menarik dengan warna warna yang cerah dan tentu dengan penerangan yang cukup. Perhatikan kebersihan di area sekolah agar anak tetap nyaman saat berada di sekolah.

3. Pilihlah Sekolah dengan Metode Belajar yang Cocok dengan Si Kecil

Selain gedung yang menarik, ibu juga bisa memilih metode belajar dalam kelas yang cocok dengan anak. Pilih sekolah dengan metode belajar yang cukup menyenangkan dan mengasyikan untuk anak usia taman bermain atau playgroup.
Sebaiknya pilihlah sekolah dengan metode belajar yang menyelipkan unsur pelatihan daya kognitif, psikomotorik, dan afektif anak. Namun, jangan lupa juga untuk memilih metode belajar yang menggunakan unsur permainan di dalamnya. Salah memilih metode belajar untuk anak usia playgroup hanya akan membuat mereka stres dan mogok untuk sekolah.

4. Banyak Mainan akan Lebih Menarik Si Kecil

Usia playgroup atau taman bermain masih masuk dalam usia anak yang senang bermain. Tidak ada salahnya ibu memilih sekolah yang memiliki banyak permainan atau memiliki banyak metode mengajar dengan belajar kelompok dan aktivitas di luar ruangan. Dengan begitu, anak tidak akan mudah merasa bosan ketika ia berada di sekolah. Terkadang mainan yang tersedia di sekolah bisa membuat semangat anak untuk berangkat ke sekolah lebih besar.

5. Guru yang Ramah

Selain faktor dari lingkungan sekolah, mencari sekolah dengan guru yang ramah dan memahami psikologi anak juga sangat diperlukan. Tentu dengan guru yang ramah dan penyayang, anak-anak tidak akan merasa takut dan tertekan ketika berada di sekolah. Hubungan baik antara guru dan anak juga sangat memengaruhi kenyamanan anak saat berada di sekolah.
Jangan lupa siapkan bekal yang menarik untuk anak di sekolah. Selain menyiapkan sekolah anak, ibu juga perlu menyiapkan mental anak untuk sekolah.

Seumber referensi : Halodoc.com

Selasa, 12 Maret 2019

Kelebihan menimba ilmu di Homeschooling

 5 Kelebihan Minimba Ilmu di Homeschooling

  1. Semakin banyak waktu yang dihabiskan orangtua dan anak membuat jalinan/ikatan semakin kuat. Anak mendapatkan waktu yang berkualitas saat makan, bermain, belajar dengan orangtua.
  1. Potensi unik yang ada pada diri setiap anak dapat diarahkan dan dikembangkan dengan baik sehingga dicapai hasil yang lebih maksimal.
  1. Anak lebih terlindung dari pergaulan menyimpang yang mungkin didapat atau terjadi di sekolah. Pendidikan sekolah rumah dapat membantu mereka dalam jangka panjang untuk tidak terpengaruh dan jauh dari hal-hal di atas. Lingkungan yang hangat dan penuh kasih, belajar di “rumah” dapat memberikan dasar yang aman bagi anak ketika mereka keluar dari rumah. Modal dasar yang kuat tersebut tentunya sangat diperlukan anak agar dapat mengambil keputusan-keputusan yang cerdas bagi kebaikan diri dan masa depannya nanti.

  1. Anak dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan berbagai orang dari berbagai kalangan umur dan latar belakang. Anak belajar dari banyak orang, bukan hanya dari orangtua di rumah sebagai fasilitator. Oleh karenanya, orang yang lebih tua di luar keluarga seperti para staf pengajar di tempat les, lembaga/komunitas homeschooling pun dapat dijadikan “guru”.

  1. Lebih perhatian kepada individu yakni pada satu anak saja atau beberapa anak. Perhatian yang lebih penuh pada satu anak atau kelas yang kecil tentu lebih baik dibandingkan dengan perhatian yang guru berikan di sekolah umum dimana seorang guru harus membagi perhatiannya kepada banyak siswa (25 – 30 anak) di kelas. Anak dapat bertanya langsung kepada “guru” dan dapat menanyakan pertanyaan lanjutan sampai anak paham materi yang ditanyakan, tanpa ada batas waktu.



Senin, 11 Maret 2019

MENGENAL JENIS HOMESCHOOLING

MENGENAL JENIS HOMESCHOOLING

Oleh: Kang Hielmy (Founder Pride Homeschooling)


Jenis Homeschooling Berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) no 129 tahun 2014 tentang penyelenggaraan Homeschooling/seolahrumah

Homeschooling Komunitas merupakan kelompok belajar berbasis gabungan sekolahrumah majemuk yang menyelenggarakan pembelajaran bersama berdasarkan silabus, fasilitas belajar, waktu pembelajaran, dan bahan ajar yang disusun bersama oleh sekolahrumah majemuk bagi anak-anak Sekolahrumah, termasuk menentukan beberapa kegiatan pembelajaran yang meliputi olahraga, musik/seni, bahasa dan lainnya.


Penyelenggara sekolahrumah dapat bermitra atau kerjasama dengan lembaga pendidikan formal dan atau nonformal yang telah memiliki izin dari pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.Pelaksanaan kegiatan sekolahrumah diwajibkan mendaftar kepada  pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.
                                          
Sekolahrumah Majemuk adalah layanan pendidikan berbasis lingkungan yang diselenggarakan oleh orang tua dari 2 (dua) atau lebih keluarga lain dengan melakukan 1 (satu) atau lebih kegiatan pembelajaran bersama dan kegiatan pembelajaran inti tetap dilaksanakan dalam keluarga.

Sekolahrumah Tunggal adalah layanan pendidikan berbasis keluarga yang dilaksanakan oleh orang tua dalam satu keluarga untuk peserta didik dan tidak bergabung dengan keluarga lain yang menerapkan sekolahrumah tunggal lainnya.

Orang tua/siswa boleh memilih  jenis homeschooling manapun, tapi jika ingin kegiatannya lebih terukur, terstruktur, aktifitasya lebih variatif bermitralah dengan homeschooling komunitas.

Kamis, 07 Maret 2019

Bagaimana Legalitas/Payung Hukum Homeschooling Di Indonesia?

Bagaimana Legalitas/Payung Hukum Homeschooling Di Indonesia? Oleh; Kang Hielmy (Founder Pride HS)

Kang Hielmy (Founder Pride)
                                               
Secara legal, tak ada masalah mengenai praktik penyelenggaraan sekolahrumah/homeschooling di Indonesia. Dasar penyelanggaraan sekolahrumah/homeschooling diantaranya adalah UU No. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas, terutama pasal 27 yang berbunyi:
1) Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
2) hasil pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diakui sama dengan  pendidikan formal dan non-formal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.

Dengan demikian tak ada yang mesti dikhawatirkan dengan legalitas homeschooling, artinya para orang tua terutama siswa yang nantinya lulus dari homeschooling tetap mendapat posisi yang sama dengan lulusan sekolah formal. Jika di sekolah formal mendapatkan ijazah dan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, demikian pula dengan siswa lulusan homeschooling.
                                          
Selain UU Sisdiknas No 20 tahun 2003, legalitas homeschooling/seklahrumah dipertegas dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republic indonesia/Permendikbud No 129 tahun 2014, tentang sekolahrumah.

Dan kabar baiknya Empat tahun kemudian diperkuat oleh menteri pendidikan melalui keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan/kepmendikbud No 154 tahun 2018, bahwa sekolahrumah/homeschooling sudah ditetapkan sebagai satuan pendidikan, sebagaimana sekolah atau lembaga pendidikan lainnya.

Dengan terbitnya kebijakan-kebijakan pemerintah mengenai sekolahrumah/homeschooling, berbanding lurus dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap lembga/penyelenggara homeschooling sehingga masyarakat semakin yakin bahwa sekolahrumah/homeschooling merupakan pilihan model pendidikan untuk anak-anaknya.

Selasa, 05 Maret 2019

HOMESCHOOLING Kembangkan Potensi Akademik,Minat dan Bakat Siswa.


HOMESCHOOLING Kembangkan Potensi Akademik,Minat dan Bakat Siswa.Oleh : Kang Hielmy (Founder Pridehomeschooling)

Berangkat dari definisi bahwa sekolahrumah merupakan model layanan pendidikan alternative yang diselenggarakan di rumah dan orangtua sebagai gurunya, kini sekolah rumah berkembang menjadi  salah satu pilihan layanan pendidikan untuk anak-anak usia sekolah dengan nuansa yang ramah anak,

kekeluargaan, menyenangkan, flexible seperti sedang belajar, bermain di rumah sendiri. Home tidak hanya ditafsirkan sebagai rumah dalam kata benda tapi home di sini ditafsirkan sebagai nuansa, rasa, suasana lingkungan yang aman, nyaman, menyenangkan (feel like home ) suasananya seperti dirumah.

Sebagian masyarakat masih memiliki anggapan bahwa homeschooling adaalah kegiatan pendidikan atau sekolah yang hanya diselenggarakan di rumah, nyatanya tidak selalu demikian.karena berdasarkan Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No 129 tahun 2014 tentang sekolahrumah (homeschooling) adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar dan terencana dilakukan oleh orang tua/keluarga di rumah atau di tempat-tempat lain dalam bentuk tunggal, majemuk, dan komunitas dimana proses pembelajaran dapat berlangsung dalam suasana yang kondusif dengan tujuan agar setiap potensi peserta didik yang unik dapat berkembang secara maksimal. Dalam Permendikbud tersebut jelas dan tegas bahwa yang dimaksud dengan sekolahrumah tidak berarti rumah sebagai satu-satunya tempat berlangsunya proses pembelajaran. Tempat belajar bisa saja bukan di rumah tapi boleh dimanapun dalam suasana yang ramah, menyenangkan, kekeluargaan dan fleksibel.

Sekolah rumah sebagai bagian dari khazanah pendidikan di Indonesia kini keberadaannya semakin diterima dan menjadi pilihan masyarakat terutama masyarakat perkotaan buktinya komunitas homeschooling ada yang siswanya hampir 800 siswa, ada yang 150 siswa kurang lebih, ada yang masih puluhan siswa seperti Pride Homeschooling yang baru buka bulan ke 2. Komunitas-komunitas sekolahrumah kini semakin mudah dijumpai diberbagai tepat seperti di Jakarta, Depok, Tangsel, Bandung, Surabaya, Solo, malang dan di kota-kota lainnya. Komunitas-komunitas sekolahrumah memposisikan diri sebagai mitra masyarakat (orangtua) dan mitra pemerintah dalam upaya memperkaya layanan pendidikan yang berkualitas, berpihak kepada anak.

Sekolahrumah sebagai sebuah layanan pendidikan terus meningkatkan kualitas layanan dan berkonsentrasi kepada pengembangan potensi anak berdasarkan toeri kecerdasan majemuk yang dipopulerkan oleh Gardner. Mengingat bahwa setiap anak dilahirkan dengan bakat dan kemampuan yang istimewa, sekolahrumah (homeschooling) dapat menjadi salah satu media yang dapat mengakomodir keistimewaan anak dan potensinya untuk dikembangkan, karena pada prakteknya model pendidikan di sekolahrumah dapat disesuaikan dengan gaya belajar, minat, kesiapan dan kecerdasan masing-masing anak.

Dengan demikian anak menjadi lebih fokus terhadap potensinya. masing-masing dari mereka dapat mengembangkan minat dan bakatnya dengan lebih optimal tanpa harus dihadapkan kepada kesulitan memilih anatara akademik dan bakat, karena di sekolahrumah keduanya akan terakomodir dan yang paling penting adalah menjadikan anak mandiri, dapat memimpin dirinya sendiri, dan berani tampil menunjukan potensinya, mengetahui GOALnya serta bagaimana Cara meraihnya. *(baca artikel selanjutnya mengenai GROW MODEL)

Senin, 04 Maret 2019

3 Program Utama Pride Homeschooling


IRPAN HIELMI M.Pd

3 Program Utama Pride Homeschooling Oleh: Kang Hielmy (Founder Pride Homeschooling)


Program sekolah rumah (homeschooling) menurut saya dapat diklasifikasi ke dalam 3 program sebagai berikut:
  1. Program Pengembangan Potensi Akademik (P3A)
Pada prisipnya program P3A tidak jauh berbeda dengan lemabaga pendidikan lainnya, karena pada program ini siswa diarahkan kepada tiga pilihan sub program atau jurusan yaitu konsentrasi Ilmu pengetahuan Sosial (IPS), Konsentrasi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Konsentrasi Bahasa.
Dalam  program ini siswa disiapkan untuk melanjutkan ke universitas-universitas pilihan mereka.
Pada program P3A siswa diwajibkan mengikuti kegiatan belajar minimal 5 sesi/minggu untuk mata pelajaran inti dengan durasi waktu 120 menit/sesi, dengan prinsip one day one subject agar peserta didik fokus terhadap satu mata pelajaran setiap harinya.

Untuk memastikan agar siswa menguasai materi yang dipelajari, Pride Homeschooling mengaplikasikan model pembelajaran partisifative, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah dll. Dengan model pemeblajaran seperti itu, diharapkan siswa tidak hanya mendengarkan, menulis, mencatat  dan menghapal materi yang diajarkan guru, tapi peserta didik diajak terlibat dalam menyelesaikan sebuah problem,  penyelesaikansebuah proyek . dengan demikian semua unsur panca indra mereka terlibat akhirnya mereka bisa dengan lebih oftimal melakukan proses pembelajaran untuk kemudian dapat dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada program P3A ini ada kelas tahfidz alqur’an bekerjasama dengan Neuro Nadi Indonesia untuk mengakomodi siswa dengan kemampuan akademik yang baik agar menjadi seorang hafidz/hafidzah. Kegiatan ini dilaksanakan setelah kegiatan belar mengajar berakhir, atau dapat juga dilakukan di hari lain dengan jadwal terpisah.
  1. Program Pengembangan Potensi Minat&Bakat (P3MB)
Program P3MB didesain untuk menggali dan mengembangkan minat dan bakat siswa dengan tujuan agar mereka tumbuh dan berkembang menjadi seorang yang professional pada bidang atau bakatnya masing-masing. Untuk dapat menemukan minat dan bakas mereka, perlu metode pendukung agar tepat, terukur, dan terstruktur. Metode-metode atau pendekatan yang dipakai untuk menggali minat dan bakat tersebut kamai menggunakan pendekatan COACHING & TALENT MAPING.
Motode tersebut merupakan penunjang karena pada dasarnya, tools yang paling efektif digunakan adalah anaknya sendiri, karena anak-anak biasanya sudah memiliki kemapuan untuk dapat menentukan potensinya sendiri hanya perlu dukungan tambahan dari lingkungan atau dari partnernya agar anak benar-benar konsisten dengan potensi yang dimilikinya.

Ada langkah langkah tertentu memang yang harus dilakukan oleh seorang partner (guru/bag. Kesiswaan) agar peserta didik konsisten terhadap pilihan potensinya diantaranya dengan membuat surat kesepakatan (commitment leter) antara anak, orang tua dengan sekolah (coach, konselor, lainnnya), gunanya agar semuanya dapat memonitor proses dan perkembngannya.
Ketika semua pihak sudah sepakat dengan komitmen tertentu, maka langkah berikutnya  adalah dengan cara membuat skema capaian apa yang harus diraih dalam rentang waktu tertentu (Tahunan, bulanan, mingguan) dengan menggunakan  rumus GROW Plus Misalnya.
  1. Program Pengembangan Potensi Life Skills (P3LS)
Program P3LS didesain untuk memberikan kesempatan kepada siswa yang ingin mengembangkan keahlian praktis untuk bekal hidup mandiri di masyarakat. Keterampilan atau keahlian tersebut didesain sedemikian rupa agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. ada berapa jenis kelas program keterampilan/life skils diantaranya: Design Grafis, Video dan Photographi dan lain-lain, yang terintegrasi dalam After School Program atau bekerjasama dengan mitra (lembaga-lembaga terkait).

Akhirnya homeschooling merupakan pilihan layanan pendidikan yang dapat diakses masayrakat sebagai upaya mengembangkan dan mengoptimalkan potensi anak sejak dini tanpa harus meninggalkan kegiatan akademik. Dengan bersekolahrumah anak-anak akan lebih siap terjun ke masyarakat karena proses pembelajarannya mengarah kepada kegiatan sehari-hari sesuai dengan yang terjadi di dalam kehidupan. Anak-anak sekolahrumah sudah terbiasa bergaul bersosialisasi lintas jenjang-lintas usia, sehingga anak nantinya bisa bersosialisasi dengan siapapun.

Layanan pendidikan sekolahrumah jika dikelola dengan baik, teratur, terstruktur, saya percaya sekolahrumah akan menghasilkan lulusan-lulusan yang tak hanya cakap dibidang akademis, tapi juga mahir dan expert dalam minat dan bakatnya masing-masing serta memiliki keterampilan life skills yang baik. Dengan demikian para penyelenggara sekolahrumah patut optimis mampu merealisasikan harapan masyarakat sebagai lembaga pendidikan pilihan yang mampu mengakomodir segenap potensi anak secara menyeluruh.