PRIDE HOMESCHOOLING

Jl.Markisa Blok A no. 11 Cinere Depok (021)754-555-8

PRIDE HOMESCHOOLING

Dengan mencari dan Berspekulasi maka kita akan belajar dan mendapatkan hal-hal yang baru

PRIDE HOMESCHOOLING

Jadikan buku adalah sahabat karibmu karena ia akan membimbingmu kearah kebaikan.

PRIDE HOMESCHOOLING

Pengetahuan akan membawa kita kepada kesempatan untuk membuat perbedaan

PRIDE HOMESCHOOLING

Menuliskan impian dan cita2mu secara tertulis terbukti membantu kamu untuk bisa mewujudkannya. So write down your dreams. Now!!!.

contact

foxyform

Senin, 15 April 2019

Latihan multisensorik untuk mengajarkan anak disleksia belajar baca tulis

Latihan multisensorik untuk membantu anak pengidap disleksia belajar baca tulis

Image result for Latihan multisensorik untuk membantu anak pengidap disleksia belajar baca tulis


Latihan multisensorik adalah cara mengajar yang melibatkan lebih dari satu indra dalam satu waktu. Bagi anak-anak yang memiliki kesulitan membaca, mungkin akan terasa sulit untuk memperhatikan semua detail dalam kosakata baru, terutama jika kata tersebut memiliki ejaan yang tidak biasa. Dengan penggunaan penglihatan, pendengaran, gerakan dan sentuhan, teknik ini dapat sangat membantu proses belajarnya. Berikut adalah beberapa dari banyak contoh latihan multisensory yang bisa digunakan untuk membantu anak yang kesulitan membaca:

1. Ajarkan mendetail

Pertama, ajarkan anak dengan menunjukkan satu kata, misalnya  “beruang” dan bacakan untuknya dengan suara yang jelas dan lantang. Kemudian, minta ia untuk coba mengeja huruf pembentuk kata tersebut. Tanyakan huruf hidup apa saja yang ia lihat, huruf apa yang ia lihat di awal, tengah, dan akhir kata. Hal ini akan membantunya untuk menganalisis kosakata tersebut dan memprosesnya dengan terinci.

2. Menggunakan pasir atau krim

Kegiatan ini melibatkan indra penglihatan, sentuh, gerakan, dan suara untuk anak bisa menghubungkan huruf dan suara. Mulai dengan menebarkan segenggam pasir atau sesendok besar krim cukur (atau whipping cream) di atas kertas atau meja.
Kemudian, minta si kecil untuk membuat kata “beruang” menggunakan jari mereka di atas pasir atau krim tersebut. Selagi mereka menulis, minta ia untuk mengeja bunyi setiap huruf yang ia buat, dan coba untuk membaurkan setiap suara tersebut bersama-sama untuk menyebutkan “beruang” dengan keras dan jelas.

3. Menulis di udara

Menulis di udara akan memperkuat hubungan antar suara dan setiap huruf melalui “memori otot”. Hal ini juga dapat membantu memperkuat anak untuk bisa membedakan bentuk huruf yang membingungkan, misalnya “b” dan “d”. Ajarkan anak menggunakan dua jari — telunjuk dan jari tengah — untuk membuat huruf imajinasi di udara, sambil menjaga siku dan pergelangan tangan tetap lurus. Setiap kali ia membuat satu huruf di udara, minta ia untuk mengeja bunyi huruf tersebut dengan keras.
Aktivitas ini juga akan membantu mereka untuk membayangkan bentuk huruf yang mereka tulis. Anda mungkin bisa melakukan improvisasi dengan meminta si kecil mengasosiasikan penulisan huruf dengan warna tertentu, misalnya merah untuk “b”, kuning untuk “d”.

4. Menggunakan balok huruf

Menyusun suatu kata dengan balok mainan warna-warni berbentuk huruf dapat membantu anak untuk menghubungkan suara dengan huruf. Untuk meningkatkan latihan si kecil, Anda bisa mengkategorikan warna yang berbeda untuk kelompok huruf hidup dan huruf konsonan, merah dan biru, misalnya.
Selagi mereka menyusun kata, minta mereka untuk mengeja bunyi huruf-huruf tersebut, kemudian minta ia untuk mengatakan kata utuhnya dengan jelas setelah ia selesai menyusun kata.

5. Baca, Susun, tulis

Dengan selembar kertas karton, buat tiga kolom: Baca, Susun, dan Tulis. Kemudian, sediakan spidol dan balok huruf warna-warni.
Tuliskan kosakata yang ingin Anda latih di kolom Baca dan minta anak Anda untuk melihat huruf-huruf pembentuk kata tersebut. Kemudian, si kecil akan menyusun kata tersebut di kolom Susun menggunakan balok huruf. Terakhir, minta ia untuk coba menuliskan kata tersebut di kolom Tulis sambil membacakannya dengan lantang.

6. Ketukan jari

Menggunakan ketukan jari saat mengeja huruf mengajarkan anak untuk merasa, meraba, dan mendengar bagaimana huruf-huruf tertentu bisa membentuk satu kata, beserta bunyi keseluruhannya.
Misalnya, kata “Budi”. Minta anak untuk mengetukkan jari telunjuk ke ibu jarinya saat mereka mengucapkan huruf “b”, ketukkan jari tengah dengan ibu jari saat mengucapkan huruf “d”, jari manis dengan ibu jari saat mengucapkan “u”, dan kelingking untuk huruf “i”.

7. Bantuan gambar

Untuk beberapa anak, mengingat kata akan lebih mudah jika mereka menghubungkannya dengan suatu gambar. Berikut salah satu cara untuk menyiasatinya:
Tuliskan kata yang ingin dilatih pada kedua sisi kertas, misalnya kata “dua”. Pada satu sisi, Anda bersama si kecil bisa menggambar langsung pada kata tersebut (misalnya, menambahan dua buah mata di atas huruf U untuk menggambar wajah tersenyum; atau menggambar angsa yang melambangkan bentuk angka “2”). Menggunakan kata berilustrasi ini, latih si kecil untuk mengasosiasikan kata tersebut dengan gambar dan huruf-huruf pembentuknya — dua pasang mata untuk mewakili kata “dua”. Ketika anak Anda mulai lancar untuk membaca dengan cepat dan lebih mudah, alihkan latihan ke sisi lainnya dimana hanya ada teks kata “dua”.

8. Buat dinding kosakata

Untuk kata-kata yang sering terlihat atau dipakai dalam sebuah kalimat utuh, misalnya “saya”, “di”, “ke”, “dari”, dan cetaklah kata-kata ini dalam ukuran besar dan berwarna-warni, kemudian tempelkan dalam urutan alfabetik di dinding kamar anak Anda.
Secara otomatis bisa mengenali sejumlah kosakata dapat membantu anak lebih cepat tanggap, menjadi pembaca yang lebih lancar. Paparan yang berulang adalah kunci sukses untuk Anda berdua.
Dinding kosakata memberikan anak paparan ekstra untu kosakata-kosakata penting ini. Dinding khusus ini juga memberikan akses cepat terhadap kosakata tertentu yang mungkin mereka butuhkan selama aktivitas membaca atau menulis.

9. Membaca dan mendengarkan

Dalam kegiatan ini, Anda dan anak akan terlibat bersama-sama dalam membaca. Anda bisa membacakan cerita padanya sambil ia juga memperhatikan kalimat-kalimat dalam buku tersebut. Mereka bisa berinterasi dengan teks, menggarisbawahi kosakata penting atau membulatkan kosakata yang panjang atau pendek.
Selama membaca bersama, anak Anda juga bisa menulis ulang atau menggambar visualisasi yang bisa ia hubungkan dengan kata tersebut untuk mencocokkan kalimat.
Ada banyak alat dan strategi lainnya yang sama baiknya dalam membantu anak Anda lebih lancar untuk menulis-membaca. Mungkin akan membutuhkan beberapa percobaan kanan-kiri bagi Anda untuk mencari tahu mana yang terbaik bagi anak Anda. Yang paling penting adalah usaha dan dukungan yang konsisten dari orang-orang di sekitarnya untuk meningkatkan rasa percaya diri anak untuk terus belajar.

Cara Mengajari Anak Membaca dan Menulis Dengan Cepat

Cara Cepat Mengajari Anak Membaca dan Menulis


                                
Kemampuan membaca si kecil akan semakin terasah, manakala Anda sering mengenalkan buku dalam setiap aktivitasnya. Anda juga perlu menciptakan suasana yang menarik agar si kecil bisa lebih semangat saat menjalani proses belajar membaca.  Setelah kenyamanan dapat Anda hadirkan, berikutnya tinggal menerapkan langkah yang mudah untuk mengajarinya. Secara lebih lengkap dapat Anda perhatikan dalam ulasan di bawah ini.

Fonem atau Bunyi Bahasa
Sebelum anak-anak dapat belajar membaca dan memahami kata-kata, kenalkan dia dangan dasar-dasar membaca yang baik. Pahamkan si kecil dengan kata berima dan bersuku kata mirip. Misalnya saja, kata 'beras' dan 'peras' atau kata 'lari' dan 'duri'. Sementara untuk kata berima, bisa Anda kenalkan lewat pantun yang memiliki bunyi akhiran sama.

Kosakata
Anak akan lebih mudah membaca suatu kata, jika kata tersebut sudah familiar baginya. Bantu si kecil menambah kosakata dengan sering mengajaknya berkomunikasi dan membacakan cerita. Langkah ini akan membuat anak lebih mudah menyerap berbagai kosakat baru.

Kelancaran Membaca
Jika anak Anda belum lancar membaca, biarkan si kecil mempelajarinya dengan perlahan.  Dampingi si kecil dan beri pujian saat anak berhasil membaca satu kalimat. Anda juga bisa membantu si kecil dengan menirukan kalimat yang Anda ucapkan. Dengan begitu, akan lebih memudahkan proses berpikir anak tatkala memahami sebuah kata.

Pemahaman Isi Bacaan
Setelah anak belajar membaca, tahan dulu agar si kecil tidak terburu-buru menutup buku. Minta anak Anda untuk menceritakan kembali isi cerita yang telah dibacanya, minimal inti dari cerita. Anda bisa meminta si kecil menyebutkan nama tokoh, nama tempat dan kejadian yang paling seru dalam cerita. Melalui cara ini, logika anak dapat terangsang dengan baik.


Sumber referensi : parentingclub.co.id