Bebas belajar bukan berarti tanpa aturan
Jika anda pernah mendengar bahwa homeschooling adalah pendidikan bebas, maka jangan salah dalam memaknainya, yang dimaksud bukanlah suatu pendidikan ke arah anarki:
suatu sistem yang bebas dari peraturan yang perlu untuk kehidupan bermasyarakat. Bukan pula suatu sistem yang merestui segala penyelewengen dari nilai-nilai yang di cita-citakan, melainkan terutama adalah suatu sikap dalam usaha kami, para pendidik bersama peserta didik, untuk bersama-sama mencari pengarahan dalam tindak-tanduk, berlandas pada pengakuan bahwa karunia manusia yang paling asasi dan luhur adalah kebebasannya yang harus diprioritaskan dalam proses pembentukan kepribadian dan perkembangan otak anak.
Dalam kesadaran tersebut, para pengajar Pride Homeschooling berprinsip bahwa mereka tidak hanya menyampaikan bahan pelajaran saja (mengajar), tetapi sekaligus mendidik. Artinya, menolong, membantu mencarikan pengarahan kepada anak didik supaya dapat menemuakan jati dirinya dalam mewujudkan cita-citanya dan masa depan yang gemilang baginya.
Kebebasan juga mengalami perkembangan dan karenanya harus diberi kesempatan untuk berkembang. Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mengembangkan kesanggupan/kemampuan asasi ini berarti mengajak mereka untuk secara bebas menjatuhkan sendiri pilihan berdasarkan minat dan bakatnya demi mewujudkan cita-citanya dan saling mengekspresikan dan kemampuannya masing-masing di sekolah.
Oleh karena itu bebas bukan berarti tanpa aturan,akan tetapi bebas disini ialah:
bebas dalam kejujuran atau jujur dengan bebas, bebas dalam perbuatan sosial atau berbuat sosial dengan bebas, dan seterusnya.Bebas dalam berteman,bebas dalam mengekspresikan hobi dan bakatnya.
0 komentar:
Posting Komentar