Berangkat dari definisi bahwa sekolahrumah merupakan model layanan pendidikan alternative yang diselenggarakan di rumah dan orangtua sebagai gurunya, kini sekolah rumah berkembang menjadi salah satu pilihan layanan pendidikan untuk anak-anak usia sekolah dengan nuansa yang ramah anak,
kekeluargaan, menyenangkan, flexible seperti sedang belajar, bermain di rumah sendiri. Home tidak hanya ditafsirkan sebagai rumah dalam kata benda tapi home di sini ditafsirkan sebagai nuansa, rasa, suasana lingkungan yang aman, nyaman, menyenangkan (feel like home ) suasananya seperti dirumah.
Sebagian masyarakat masih memiliki anggapan bahwa homeschooling adaalah kegiatan pendidikan atau sekolah yang hanya diselenggarakan di rumah, nyatanya tidak selalu demikian.karena berdasarkan Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No 129 tahun 2014 tentang sekolahrumah (homeschooling) adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar dan terencana dilakukan oleh orang tua/keluarga di rumah atau di tempat-tempat lain dalam bentuk tunggal, majemuk, dan komunitas dimana proses pembelajaran dapat berlangsung dalam suasana yang kondusif dengan tujuan agar setiap potensi peserta didik yang unik dapat berkembang secara maksimal. Dalam Permendikbud tersebut jelas dan tegas bahwa yang dimaksud dengan sekolahrumah tidak berarti rumah sebagai satu-satunya tempat berlangsunya proses pembelajaran. Tempat belajar bisa saja bukan di rumah tapi boleh dimanapun dalam suasana yang ramah, menyenangkan, kekeluargaan dan fleksibel.
Sekolah rumah sebagai bagian dari khazanah pendidikan di Indonesia kini keberadaannya semakin diterima dan menjadi pilihan masyarakat terutama masyarakat perkotaan buktinya komunitas homeschooling ada yang siswanya hampir 800 siswa, ada yang 150 siswa kurang lebih, ada yang masih puluhan siswa seperti Pride Homeschooling yang baru buka bulan ke 2. Komunitas-komunitas sekolahrumah kini semakin mudah dijumpai diberbagai tepat seperti di Jakarta, Depok, Tangsel, Bandung, Surabaya, Solo, malang dan di kota-kota lainnya. Komunitas-komunitas sekolahrumah memposisikan diri sebagai mitra masyarakat (orangtua) dan mitra pemerintah dalam upaya memperkaya layanan pendidikan yang berkualitas, berpihak kepada anak.
Sekolahrumah sebagai sebuah layanan pendidikan terus meningkatkan kualitas layanan dan berkonsentrasi kepada pengembangan potensi anak berdasarkan toeri kecerdasan majemuk yang dipopulerkan oleh Gardner. Mengingat bahwa setiap anak dilahirkan dengan bakat dan kemampuan yang istimewa, sekolahrumah (homeschooling) dapat menjadi salah satu media yang dapat mengakomodir keistimewaan anak dan potensinya untuk dikembangkan, karena pada prakteknya model pendidikan di sekolahrumah dapat disesuaikan dengan gaya belajar, minat, kesiapan dan kecerdasan masing-masing anak.
Dengan demikian anak menjadi lebih fokus terhadap potensinya. masing-masing dari mereka dapat mengembangkan minat dan bakatnya dengan lebih optimal tanpa harus dihadapkan kepada kesulitan memilih anatara akademik dan bakat, karena di sekolahrumah keduanya akan terakomodir dan yang paling penting adalah menjadikan anak mandiri, dapat memimpin dirinya sendiri, dan berani tampil menunjukan potensinya, mengetahui GOALnya serta bagaimana Cara meraihnya. *(baca artikel selanjutnya mengenai GROW MODEL)