13 CIRI ANAK HIPERAKTIF
Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan perilaku yang penyebabnya berasal dari perkembangan otak yang tidak normal. Juga dikenal dengan sebutan ‘Attention Deficit Hyperactivity Disorder’ atau ADHD. Jika pada anak aktif biasa perilakunya seperti telah dibahas di atas, sedangkan pada anak hiperaktif, ciri-ciri yang biasa tampak pada perilakunya sehari-hari yaitu:
- Sulit untuk fokus atau memusatkan pikiran selama lebih dari lima menit, mudah sekali bosan sehingga anak jarang menyelesaikan pekerjaannya. Cepat sekali berganti atau beralih dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya.
- Sulit untuk dikendalikan dan selalu melawan atau berontak ketika disuruh untuk bersikap sedikit tenang. Ia lebih suka beraktivitas sesuka hatinya saja.
- Ketika bermain, anak hiperaktif cenderung akan merusak mainannya sendiri.
- Anak tidak mudah lelah dan semua aktivitasnya tampak tidak memiliki tujuan, sulit tidur dan jarang mengantuk.
- Sikapnya cenderung agresif, baik kepada teman seusianya maupun ketika sedang bermain sendiri. Contohnya, ia bisa tiba-tiba memukul temannya tanpa sebab, dan beberapa serangan fisik lainnya.
- Anak hiperaktif juga tidak sabaran, suasana hatinya labil dan sulit mengontrol diri, misalnya suka merebut mainan anak lain.
- Terkadang perkembangan bahasa dan motoriknya juga terlambat. Hal ini disebabkan karena pada umumnya anak hiperaktif memiliki intelegensi yang rendah, walaupun tidak semua anak hiperaktif demikian.
- Tidak bisa mengontrol gerakannya. Contoh, jika duduk ia tidak bisa tenang, selalu bergerak dan bergoyang-goyang, selalu melompat pada waktu yang tidak tepat, memanjat atau berguling bukan di tempatnya.
- Beberapa anak ada yang banyak bicara dan sulit diam, bersuara keras setiap bicara, selalu menyerobot pembicaraan orang dan tidak bisa menunggu orang lain selesai bicara.
- Kurang kreatif karena sulit fokus.
- Impulsif, yaitu tidak pernah berpikir panjang ketika melakukan sesuatu, sulit menahan dorongan hatinya untuk langsung bertindak jika memiliki suatu ide, dan tidak mengenal konsep bahaya.
- Tidak suka berteman, tidak suka bermain atau lebih cenderung bermain sendiri.
- Lebih mudah frustasi. Karena kurang kreativitas dan tidak sabar, jika tidak bisa atau belum selesai mengerjakan sesuatu, anak hiperaktif mudah kesal dan marah.