Ciri pokok anak berbakat
Bakat (aptitude) diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan
potensi (potensial ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih.
Kemampuan (ability) adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai
hasil dari pembawaan dan latihan.
Menurut U.S. Office of Education (dalam Munandar, 2002 :30) Anak
berbakat adalah mereka yang oleh orang-orang profesional diidentifikasi
sebagai anak yang mampu mencapai prestasi yang tinggi karena mempunyai
kemampuan-kemampuan yang unggul. Anak-anak tersebut memerlukan program
pendidikan yang berdiferensiasi dan/ atau pelayanan di luar jangkauan
program sekolah biasa agar dapat merealisasikan sumbangan mereka
terhadap masyarakat maupun untuk pengembangan diri sendiri.
Ciri Pokok Anak Berbakat:
Menurut Renzulli (dalam Munandar, 2002 : 33) ciri-ciri dari orang atau anak berbakat adalah sebagai
berikut :
1. Kemampuan di Atas Rata-Rata (Intelegensi)
Kemampuan di atas rata-rata di sini adalah merupakan “kemampuan umum” yang mencakup berbagai bidang kemampuan yang biasanya diukur oleh tes intelegensi, prestasi, bakat, kemampuan mental primer, dan berpikir kreatif. Sebagai contoh penalaran verbal dan numerikal, kemampuan spasial, kelancaran dalam memberikan ide, dan orisinalitas. Tentu seseorang pasti memiliki satu kelebihan di salah satu bidang dan itulah yang dinamakan bakat.
Kemampuan di atas rata-rata di sini adalah merupakan “kemampuan umum” yang mencakup berbagai bidang kemampuan yang biasanya diukur oleh tes intelegensi, prestasi, bakat, kemampuan mental primer, dan berpikir kreatif. Sebagai contoh penalaran verbal dan numerikal, kemampuan spasial, kelancaran dalam memberikan ide, dan orisinalitas. Tentu seseorang pasti memiliki satu kelebihan di salah satu bidang dan itulah yang dinamakan bakat.
2. Kreativitas
Ciri kedua yang dimiliki anak atau orang berbakat adalah kreativitas, sebagai kemampuan umum untuk mencipta sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberi gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya. Contohnya seorang anak yang memiliki bakat melukis, mungkin dengan mudah ia akan menciptakan suatu karya lukis yang sangat indah dan ini merupakan suatu kekreatifan seorang anak yang memiliki bakat.
Ciri kedua yang dimiliki anak atau orang berbakat adalah kreativitas, sebagai kemampuan umum untuk mencipta sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberi gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya. Contohnya seorang anak yang memiliki bakat melukis, mungkin dengan mudah ia akan menciptakan suatu karya lukis yang sangat indah dan ini merupakan suatu kekreatifan seorang anak yang memiliki bakat.
3. Pengikatan Diri terhadap Tugas
Pengikatan diri terhadap tugas merupakan sebagai bentuk motivasi internal yang mendorong seseorang untuk tekun dan ulet mengerjakan tugasnya meskipun mengalami macam-macam rintangan atau hambatan, menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya karena ia telah mengikat dirinya terhadap tugas-tugas tersebut atas kehendaknya sendiri.
Pengikatan diri terhadap tugas merupakan sebagai bentuk motivasi internal yang mendorong seseorang untuk tekun dan ulet mengerjakan tugasnya meskipun mengalami macam-macam rintangan atau hambatan, menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya karena ia telah mengikat dirinya terhadap tugas-tugas tersebut atas kehendaknya sendiri.
Galton (dalam Vernon, 1982) menganut pandangan bahwa genetis adalah
dasar untuk keberbakatan dan “genius” , namun ia percaya bahwa motivasi
intrinsik dan kapasitas untuk bekerja keras merupakan kondisi yang perlu
untuk mencapai prestasi unggul. Sehingga orang yang berbakat adalah
orang yang mau bertanggung jawab atas pekerjaannya, sehingga dengan
begitu bakatnya tidak akan sia-sia.
Sumber referensi: https://rielalaring.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar