PRIDE HOMESCHOOLING

Jl.Markisa Blok A no. 11 Cinere Depok (021)754-555-8

PRIDE HOMESCHOOLING

Dengan mencari dan Berspekulasi maka kita akan belajar dan mendapatkan hal-hal yang baru

PRIDE HOMESCHOOLING

Jadikan buku adalah sahabat karibmu karena ia akan membimbingmu kearah kebaikan.

PRIDE HOMESCHOOLING

Pengetahuan akan membawa kita kepada kesempatan untuk membuat perbedaan

PRIDE HOMESCHOOLING

Menuliskan impian dan cita2mu secara tertulis terbukti membantu kamu untuk bisa mewujudkannya. So write down your dreams. Now!!!.

contact

foxyform

Rabu, 11 Juli 2018

Pentingnya Menjaga Kebugaran

4 Alasan penting untuk menjaga kebugaran


1. Kesehatan mental

Suasana hati dan fungsi kognitif memainkan peran penting dalam kualitas hidup, produktivitas dan interpersonal seseorang. Menurut American Journal of Psychiatry, diet tinggi lemak jenuh, karbohidrat olahan dan alkohol dikaitkan dengan tingkat lebih tinggi dari depresi dan kecemasan pada wanita dibandingkan diet kaya buah-buahan, sayuran dan biji-bijian. Sementara penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa diet seimbang yang mencakup kombinasi dari karbohidrat kompleks, protein tanpa lemak dan lemak sehat dapat menjadi cara yang efektif untuk melindungi kesehatan mental.

2. Energi dan Stamina

Kesehatan bukan sebatas tidak terjangkit penyakit. Tubuh yang sehat memberi Anda banyak energi, kekuatan dan umur yang panjang. Menurut Science Daily, latihan fisik intensitas rendah dapat menurunkan rasa lelah hingga 65 persen sementara meningkatkan tingkat energi hingga 20 persen. Orang dewasa disarankan melakukan olahraga intensitas sedang selama 30 menit-latihan aerobik setiap hari untuk menjaga kebugaran. Kegiatan fisik lain yang dapat Anda lakukan adalah dengan mengerjakan hal-hal kecil seperti naik-turun tangga atau mengepel.

3. Pencegahan penyakit

Penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes tipe II dan kanker sedang menjadi endemik di masyarakat saat ini. Sedangkan faktor risiko seperti riwayat keluarga, gaya hidup seperti diet, olahraga, dan menghindari kebiasaan yang merugikan, dapat mencegah tubuh terkena penyakit. Mayo Clinic menyatakan bahwa diet rendah lemak jenuh, berolahraga selama 30 menit setiap hari dan menghindari penggunaan tembakau bisa mengurangi risiko penyakit jantung. Makan makanan bergizi dan berolahraga secara teratur juga dapat membantu mencegah perkembangan kanker pada orang dengan risiko genetik, menurut American Cancer Society.

4. Kecantikan dan penampilan

Kebiasaan hidup sehat sangat penting untuk menjaga penampilan tetap muda dan menarik. Misalnya saja, konsumsi vitamin A dapat menjaga kesehatan kulit,rambut dan kuku, sementara antioksidan dalam vitamin C dan selenium membantu mencegah kerusakan akibat radikal bebas yang memicu proses penuaan. Pilihan gaya hidup sehat seperti diet seimbang dan berolahraga secara teratur juga membantu mencegah obesitas. Menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan, merokok dan kebiasaan yang berpotensi berbahaya lainnya juga mempromosikan penampilan tubuh yang terlihat muda. Ingat, paparan sinar matahari dapat mempercepat penuaan kulit Anda. Jadi, jangan lupa memakai tabir surya jika berada lama di luar ruangan.

Inilah empat alasan mengapa Anda harus hidup lebih sehat. Semua manfaat itu akan Anda dapatkan jika menjalaninya dengan benar.

Senin, 09 Juli 2018

SEKILAS TENTANG DISLEKSIA


MENGENAL GEJALA DISLEKSIA PADA ANAK

Disleksia adalah suatu gangguan proses belajar, di mana seseorang mengalami kesulitan membaca, menulis, atau mengeja. Penderita disleksia akan mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi bagaimana kata-kata yang diucapkan harus diubah menjadi bentuk huruf dan kalimat, dan sebaliknya.
Disleksia umum dijumpai pada usia anak-anak, dan dapat menyerang anak dengan pengelihatan dan tingkat kecerdasan yang normal. Dengan kata lain, disleksia tidak memengaruhi dan dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan seseorang.
Hingga saat ini, penyebab disleksia masih belum diketahui secara pasti. Namun beberapa pakar menduga bahwa faktor gen dan keturunan berperan besar di balik terjadinya gangguan belajar ini, di mana gen-gen yang diturunkan tersebut akan berpengaruh terhadap bagian otak yang berfungsi untuk pengaturan bahasa.
Disleksia merupakan kondisi yang akan diderita seumur hidup dan masih belum ditemukan penyembuhannya hingga sekarang. Namun, sebagian besar anak-anak dengan disleksia mampu belajar dan lulus dengan baik di sekolah dengan bantuan program belajar khusus. Selain itu, dukungan moral dan emosional juga memainkan peran penting dalam menentukan keberhasilan belajar anak-anak dengan disleksia.

Gejala-gejala Disleksia

Gejala disleksia sangat bervariasi dan umumnya tidak sama pada tiap penderita. Karena itu, gangguan ini biasanya sulit dikenali. Terutama sebelum sang anak memasuki usia sekolah.
Ada sejumlah gen keturunan yang dianggap dapat memengaruhi perkembangan otak yang mengendalikan fonologi, yaitu kemampuan dan ketelitian dalam memahami suara atau bahasa lisan. Misalnya, membedakan kata “paku” dengan kata “palu”.

Pada balita, disleksia dapat dikenali melalui sejumlah gejala yang berupa:
  • Perkembangan bicara yang lebih lamban dibandingkan anak-anak seusianya.
  • Membutuhkan waktu lama untuk belajar kata baru, misalnya keliru menyebut kata “ibu” menjadi kata “ubi”.
  • Kesulitan menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan diri, misalnya kesulitan untuk memilih kata yang tepat atau kesulitan menyusun kata dengan benar.
  • Kurang memahami kata-kata yang memiliki rima, contohnya “putri menari sendiri”.
Gejala-gejala disleksia biasa akan lebih jelas ketika anak mulai belajar membaca dan menulis di sekolah. Anak Anda akan mengalami beberapa kesulitan yang meliputi:
  • Kesulitan memroses dan memahami apa yang didengarnya.
  • Lamban dalam mempelajari nama dan bunyi abjad.
  • Sering salah atau terlalu pelan saat membaca.
  • Lamban saat menulis dan tulisan yang tidak rapi.
  • Kesulitan mengingat urutan, misalnya urutan abjad atau nama hari.
  • Cenderung tidak bisa menemukan persamaan atau perbedaan pada a
  • Kesulitan mengeja, misalnya huruf “d” sering tertukar dengan huruf “b”, atau angka “6” dengan angka “9”
  • Lamban dalam menulis, misalnya saat didikte atau menyalin tulisan.
  • Kesulitan mengucapkan kata yang baru dikenal.
  • Memiliki kepekaan fonologi yang rendah. Contohnya, mereka akan kesulitan menjawab pertanyaan “bagaimana bunyinya apabila huruf ‘b’ pada ‘buku’ diganti dengan ‘s’?”
Karena sulit dikenali, disleksia terkadang ada yang baru disadari setelah penderita beranjak remaja bahkan dewasa. Beberapa di antaranya adalah:
  • Kesulitan membaca dan mengeja.
  • Kesulitan menyalin catatan serta membuat karya tulis, misalnya makalah atau laporan.
  • Bermasalah dalam mengekspresikan sesuatu melalui tulisan atau meringkas suatu cerita.
  • Sering tidak memahami lelucon atau makna bahasa kiasan, contohnya istilah “otak encer” yang berarti pintar.
  • Kesulitan dalam mengatur waktu, misalnya tenggat waktu dalam tugas.
  • Kesulitan mengingat hal-hal yang berurutan, misalnya nomor telepon.
  • Cenderung menghindari kegiatan membaca dan menulis.
  • Kesulitan berhitung.
Jika Anda mencemaskan perkembangan kemampuan membaca dan menulis anak Anda yang terasa lambat, hubungilah dokter. Pemeriksaan juga berguna untuk memastikan apakah ada gangguan medis lainnya atau tidak, contohnya gangguan penglihatan atau pendengaran.

Proses Diagnosis Disleksia

Sebelum ke dokter atau spesialis, Anda sebaiknya mencari tahu tentang kelebihan serta kekurangan dalam kemampuan anak lebih dulu. Proses ini dapat dilakukan melalui permainan, misalnya puzzle gambar. Jika memungkinkan, Anda juga dapat meminta bantuan dari guru sekolah, misalnya untuk memberikan program remedial.
Disleksia cenderung sulit untuk dideteksi karena gejalanya yang beragam. Dokter mungkin akan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti:
  • Riwayat, perkembangan, pendidikan, dan kesehatan anak. Dokter mungkin juga akan menanyakan apakah ada riwayat anggota keluarga lain dengan gangguan kemampuan belajar.
  • Keadaan di rumah. Pertanyaan yang bisa diajukan antara lain deskripsi mengenai kondisi keluarga, misalnya siapa saja yang tinggal di rumah serta apakah ada masalah dalam keluarga.
  • Pengisian kuesioner oleh anggota keluarga serta guru sekolah.
  • Tes untuk memeriksa kemampuan memahami informasi, membaca, memori, dan bahasa anak.
  •  Pemeriksaan penglihatan, pendengaran, dan neurologi untuk menyingkirkan kemungkinan adanya penyakit atau gangguan lain yang menyebabkan gejala-gejala yang dialami.
  • Tes psikologi untuk memahami kondisi kejiwaan anak dan menyingkirkan kemungkinan adanya gangguan interaksi, kecemasan, atau depresi yang dapat memengaruhi kemampuannya.

Rabu, 27 Juni 2018

Membangun kasih sayang yang tulus anatara guru dan muridnya

Guru adalah orangtua kedua disekolah
Rasa kasih dan sayang yang perlu dibangun adalah rasa kasih sayang sebagaimana orangtua kepada anaknya. Karena seorang guru bukanlah orangtua kandung bagi anak didiknya, sudah tentu ekspresi dan bentuknya berbeda dengan orangtua kandung mereka dalam memberikan rasa kasih dan sayang. Bahkan, beberapa pendapat mengatakan, memang harus berbeda terutama kaitannya dengan kedekatan secara fisik karena pertimbangan nilai dan etika yang semestinya berlaku. Namun, meskipun ekspresi dan bentuknya berbeda, rasa kasih dan sayang yang bersumber dari dalam hati tetaplah perlu dibangun dengan sebaik-baiknya oleh seorang guru yang ingin dicintai oleh anak didiknya.
Rasa kasih dan sayang yang dibangun oleh seorang guru akan membuatnya bersikap lembut kepada anak didiknya. Sungguh, pendidikan yang dilakukan dengan kelembutan hati akan sangat berkesan di hati anak didik. Di samping itu, anak didik pun akan dengan senang hati mengikuti proses belajar mengajar yang diampu oleh sang guru. Di sinilah sesungguhnya keberhasilan sebuah proses pendidikan diawali. Sebab, tidak ada faktor yang lebih penting dari rasa senang dan semangat yang menyala pada diri anak didik yang akan berhasil dalam belajar.